Sunday, November 2, 2008

Wanita Cantik

Hari ini aku capek sekali. Kemarin sudah seharian pergi ke Surabaya (bukan, bukan untuk belanja pakaian). Kemarin malam cuma tidur sebentar dan tadi pagi harus bangun tepat waktu karena masih banyak yang harus dikerjakan.

Dari bangun tidur pikiranku sudah dipenuhi hal-hal yang harus dilakukan hari itu. Apakah anak-anak sudah sarapan? Apa menu untuk makan siang dan makan malam? Ada tagihan yang harus dibayar? Apa harus belanja? Sabun cuci pakaian, untuk ngepel, telur, susu masih cukup? Apa pembantu sudah membersihkan kaca dengan cara yang sudah aku jelaskan kemarin? Bisa lihat email ngga ya? Atau Pelangi perlu internet? Tapi bagaimana dengan email teman dan mertua yang belum dijawab, juga dengan kakak yang sudah lama ngga dikasih kabar? O ya, PR anak-anak sudah selesai apa belum? Kasihan juga anak-anak, dari kemarin sudah sering kutinggal apalagi papanya sedang tugas ke luar negeri, mau apa ya hari ini sama anak-anak? Dst, dst.

Aku lega, akhirnya punya waktu untuk membuka email setelah 2 hari absen. Sayangnya tetap tidak semua email sempat kubuka. Tapi aku bersyukur sempat membuka sebuah email dari teman KPC ku, yang berjudul Wanita Cantik. Bukan karena merasa, akulah wanita cantik, tapi ingin tahu, ada apa sih dengan wanita cantik?

Ini pesannya.

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti".

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata:

"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya".

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh".

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya".

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya".

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu".

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan.
Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu:
Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada."


Pesan, cerita, renungan atau apalah namanya, yang indah sekali. Aku pun mau membagi keindahan itu jadi langsung aku lanjutkan mengirim ke para wanita cantik lain.

Cuma ada pertanyaan yang menggelitikku. Apakah keindahan ini hanya untuk wanita? Apakah tidak sebaiknya kita bagikan juga ke kaum pria (baca: suami tercinta). Bukan untuk berdebat atau merasa lebih baik, tapi menurutku inipun bisa menjadi renungan buat mereka. Tidak perlu mendengar atau menanyakan tanggapan mereka karena bukan itu yang penting. Asal jangan sampai sang istri yang mengirimkannya. Tentunya aku juga akan senang sekali kalau mendapat email serupa mengenai pria. Dengan senang hati aku akan membacanya, karena ini bisa menjadi masukan buat kita juga. Atau mungkin saja penulis pertama email ini adalah pria. Buatku bukan masalah.

Email ini pun diakhiri dengan ajakan yang manis,

Kirimkan ini kepada setiap wanita cantik yang Anda kenal hari ini untuk memperingati Bulan Sejarah Wanita.

Jika Anda lakukan, sesuatu yang baik akan terjadi.

Anda akan menambah harga diri wanita!
Karena setiap Wanita itu Cantik.


Terima kasih Julie yang telah mengirimkan email ini. Benar-benar meringankan beban dan langkahku hari ini.

No comments: